Berita PERISTIWA 

Yang Tak Terlupa dari Malam Anugrah HPI

Litera (Jakarta)– Ada satu peristiwa penting yang tak boleh terlupa dari malam anugrah Hari Puisi Indonesia (HPI) pada rabu malam, 12/10 di TIM Jakarta. Catatan ini juga menjadi penting sebagai dokumentasi sastra Indonesia khususnya genre puisi. Peristiwa tersebut adalah terbitnya buku puisi yang merupakan dokumentasi rubrik Haripuisi dari suatu media cetak tanah air yang konsisten menyiarkan puisi setiap hari sabtu yang ditaja oleh presiden penyair Indonesia, Sutradji Calzoum Bachri (SCB).

Yang Tampil Beda Setelah Chairil (YHPI, Oktober 2016) demikian judul buku itu. Buku setebal 301 halaman tersebut berisi lebih dari seratus penyair Indonesia. Buku puisi tersebut adalah dokumentasi puisi selama rentang Januari-Desember 2015 di salah satu surat kabar Indonesia. Kita bisa menemukan dan membaca puisi dari penyair terkenal tanah air hingga mereka yang baru muncul di kancah puisi Indonesia. Tak ada senior atau yunior, mereka adalah para penyair yang karyanya tersiar lewat seleksi oleh SCB.

Puisi diawali dari 03 Januari dan berakhir pada 26 Desember 2015. Tersaji secara berurutan dalam kalender satu tahun.Bermula dari puisi “Jejak Candi” karya Ardy Priyantoko dan berakhir pada puisi “Sakratulaut” karya Ramon Damora. Beberapa nama penyair ada yang tersiar lebih dari sekali, ini tentu karena produktifitas sang penyair.

“Chairil telah merambah salah satu jalan dalam perpuisian kita. Namun sebagian besar karya penyair dalam antologi ini tampil beda dibanding Chairil. Mereka cenderung mengambil jalan yang telah dirambah Pujangga Baru dengan tokoh penyairnya Amir Hamzah,” tulis SCB dalam kata pengantar buku tersebut.

Tentu kehadiran Yang Tampil Beda Setelah Chairil layak diapresiasi. SCB telah mencoba mendokumentasikan catatan puisi setahun yang bisa menambah kekayaan dunia sastra tanah air. Para pecinta sastra juga bisa membaca dan mendapat banyak hal dari buku ini. Bagaimanapun juga puisi-puisi di buku ini lolos dari suatu kurasi oleh sang presiden penyair. (Mahrus Prihany)

Related posts

Leave a Comment

1 + 11 =